KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Fisik Ibu Hamil trimester I, II dan III dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari Dosen pembimbing ibu Kurnia Afriyanti, S.ST., M.Kes. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan doa-Nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang apa saja kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Sukabumi,     Oktober  2017


                                                                                    Penyusun









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.................................................................. 2
1.      Oksigen........................................................................................... 2
2.      Nutrisi dalam Kehamilan................................................................ 2
3.      Personal Hygiene............................................................................ 4
4.      Pakaian .......................................................................................... 6
5.      Eliminasi ........................................................................................ 7
6.      Seksual ........................................................................................... 11
7.      Mobilisasi, Body Mekanik.............................................................. 13
8.      Exercise / Senam Hamil.................................................................. 13
9.      Istirahat / Tidur............................................................................... 17
10.  Immunisasi ..................................................................................... 19
11.  Traveling......................................................................................... 20
12.  Persiapan Laktasi............................................................................ 21
13.  Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi....................................... 22
14.  Memantau Kesejahteraan Janin...................................................... 24
15.  Ketidak Nyamanan dan Cara Mengatasi........................................ 24
16.  Kunjungan Ulang........................................................................... 29
17.  Pekerjaan........................................................................................ 30
18.  Tanda Bahaya Dalam Kehamilan................................................... 31

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 33
B.     Saran..................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 34



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi karena kebutuhan oksigen pada dasarnya semua manusia itu sama membutuhkan udara yang bersih dan tidak bau.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harusdiperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian,eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur,imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam kehamilan.
Nutrisi yang dibutuhkan pada ibu normal dan ibu hamil sangatlah berbeda. Ibu hamil membutuhakan asupan gizi 15% dari wanita normal , peningkatan gizi ini bertujuan untuk pertumbuhan dan keseehatan ibu dan bayi nya.

B.       Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui informasi tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, III (oksigen, nutrisi, personal hygiene dll) yang sangat berpengaruh penting pada ibu hamil.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
1.         Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim. Berbagai gangguan pernafasan lain bisa juga terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu :
a.         Latihan nafas melalui senam hamil
b.        Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
c.         Makan tidak terlalu banyak
d.        Kurangi atau hentikan merokok
e.         Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lain
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine).

2.         Nutrisi Dalam Kehamilan
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a.         Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.
b.        Asam folat
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan beras merah.
c.         Protein
Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging.
d.        Kalsium
Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.
e.         Zat besi.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.

3.         Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman.
a.         Tujuan perawatan personal hygiene
1)        Memelihara kebersihan diri seseorang
2)        Pencegahan penyakit
3)        Meningkatkan kepercayaan diri seseorang
b.        Factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1)        Body image. Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.
2)        Praktik social. Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3)        Status sosial ekonomi. Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4)        Pengetahuan . Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.
5)        Kebiasaan. Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
6)        Kondisi fisik. Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.
c.         Manfaat personal hygiene dan aktivitas pada ibu hamil
1)        Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
2)        Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
·           Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
·           Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.
d.        Hal-hal yang perlu diperhatikan pada personal hygiene ibu hamil
1)      Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala.
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
2)      Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.

4.         Pakaian
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik, 2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.


a.         Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil
1)      Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.
2)      Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.
3)      Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak.
4)      Menarik : enak dipandang mata.
5)      Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya
b.        Pakaian pada ibu hamil
1)        Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu.
2)        Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.

5.         Eliminasi
Eliminasi Urin adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
Eliminasi Alvi (Defekasi) adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
a.         Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1)        Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.
2)        Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
3)        Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
b.        Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil :
1)        Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
2)        Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
3)        Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
c.         Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi :
1)        Diet dan asupan. Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsi pun dapat memengaruhinya.
2)        Respon keinginan awal untuk berkemih. Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.
3)        Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
4)        Stress psikologis. Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
5)        Tingkat perkembangan. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia
6)        Asupan cairan. Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
7)        Kondisi penyakit. Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.
8)        Kerusakan sensoris dan motoris. Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.
d.        Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan
1)        BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
2)        BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.
3)        Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.
e.         Gangguan /masalah pada proses eleminasi
1)        Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
·           Retensi urine, merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.
·           Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
·           Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.
2)        Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
·           Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
·           Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
·           Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.

6.         Seksual
Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan seks. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa hamil. Hubungan seks waktu hamil bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya. Sebab, janin dilindungi rahim dan cairan ketuban di dalam rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim melindungi bayi dari guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu mencegah infeksi.
a.         Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilan
1)        Kelelahan
2)        Morning sickness (mual dan muntah)
3)        Perut membesar
4)        Ketegangan pada alat genitalia
5)        Payudara tegang
6)        Perdarahan
Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita hamil juga lebih mudah terangsang dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali.
b.        Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :
1)        Takut keguguran
2)        Takut orgasme
3)        Takut infeksi
c.         Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:
1)        Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.
2)        Placenta letak rendah (plasenta previa).
3)        Riwayat kelahiran premature .
4)        Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.
5)        STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.
6)        Kesehatan ibu dan janin.
7)        Kebutuhan untuk bed rest.
8)        Infeksi pada kemaluan.
d.        Cara melakukan hubungan seks saat hamil
Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :
1)        Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.
2)        Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri.
3)        Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.’’

7.         Mobilisasi, Body Mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan fisik biasa selama tidak terlalu memelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat. Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan peregangan ligament-ligamen atau otot-otot sehingga pergerakan ibu hamil menjadi terbatas dan kadangkala menimbulkan rasa nyeri. Mobilisasi dan bodi mekanik untuk ibu hamil harus memperhatikan cara-cara yang benar antara lain :
a.         Melakukan latihan / senam hamil agar otot-otot tidak kaku
b.        Jangan melakukan gerakan tiba-tiba / spontan
c.         Jangan mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup berat, jongkoklah terlebih dahulu baru kemudian mengangkat benda
d.        Apabila bangun tidur, miring dulu baru kemudian bangkit dari tempat tidur

8.         Exercise / Senam Hamil
Berhubungan dengan adanya peregangan otot-otot, perlunakan ligament-ligament dan perlonggaran persedian sehingga area yang paling bawah terpengaruh adalah : tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan), otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus).
Tujuannya menyangga dan menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban kehamilan, memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan, membangun daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi dan respirasi, menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahan keseimbangan, meredakan ketegangan dan membangun relaksasi, membentuk kebiasaan bernafas yang baik, memperoleh kepercayaan sikap mental yang baik.
a.         Senam hamil
Tujuan umum : dapat menjaga kondisi otot dan persendian yang berperan dalam proses mekar persalinan. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan, membimbing wanita menuju suatu persalinan fisiologis.
Tujuan khusus : memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dassr panggul, ligament dari jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.
Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas. Memperoleh cara mendapatkan kontraksi dan relaksasi yang sempurna. Syarat mengikuti senam hamil : telah dilakukanpemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter dan bidan, latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu, latihan dilakukan secara teratur dan sebaiknya latihan dilakukan dirumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil.
b.        Gerakan dalam latihan senam hamil
Latihan pendahuluan. Tujuan latihan pendahuluan ini adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas gerakan persendian dan mengurangi serta menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan tubuh.
Langkah 1 : duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks. Kemudian gerakan kaki kedepan dan kebelakang secara bergantian.
Latihan 2 : duduk tegak, kedua kaki lurus dan rapat. Lakukan latihan dengan meletakkan tugkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempiskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur selama beberapa saat.
Latihan 3 : duduk tegak, kedua tungkai lurus, rapat dan rileks. Kemudian lakukan latihan angkat tungkai kanan keatas lalu letakkan kembali, begitu sebaliknya dengan tungkai kiri.
Latihan 4 : duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan disamping badan. Kemudian tekan kesamping payudara dengan sisi lengan atas, lalu putarkan kedua lengan kedepan, keatas samping telinga, teruskan sampai kebelakang dan akhirnya kembali kesikap semula.
Latihan 5 : berbaring terlentang kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk. Kemudian angkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai yang ditahan kedua kaki dan bahu, lalu turunkan pelan-pelan.
Latihan 6 : berbaring terlentang, kedua tungkai lurus,kedua lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rileks. Kemudian panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri.
Langkah 7 : panggul diputar kekanan dan kekiri, kemudian tekankan pinggang kelantai samping mengemoiskan perut dan mengerutkan otot dubur.
Latihan inti minggu ke 22-25 latihan pembentukan sikap tubuh. Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping badan dan santai. Lalu angkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan, kemudian tekankan pinggang kelantai sambil mengempiskan perut, serta kerutkan otot-otot dubur.
Latihan kontraksi relaksasi. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut, lalu tegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi, mengatupkan tulang rahang dan menegangkan otot-otot leher selama beberapa detik.
Latihan pernapasan. Berbaring terlentang, kedua disamping badan kedua kaki ditekuk pada lutut. Kemudian letakkan tangan kiri diatas perut, lakukan pernafasan diafragma, tarik nafas melalui hidung lalu hembuskan nafas melalui mulut. Minggu ke 26-30 latihan pembentukan sikap tubuh. Merangkak, kedua tangan sejajar bahu, tubuh sejajar deangan lantai, sedangkan tangan dan paha tegak lurus.kemudian tundukkan kepala sampai terlihat kearah vulva, pinggang diangkat sambil mengempiskan perut bawah dan mengerutkan dubur. lalu turunkan pinggang.
Latihan kontraksi dan relaksasi. Berbaring terlentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai. Kemudian lemaskan seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tegangkan selama beberapa detik, lalu lemaskan kembali.
Latihan pernafasan : berbaring terlentang, kedua kaki ditekuk pada lutut, kedua lengan disamping badan dan lemaskan badan. Kemudian lakukan pernafasan dada selama 1 menit lalu ikuti dengan pernafasan diafragma.
Minggu 31-34 latihan pembentukan sikap tubuh : berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks. Kemudian lakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, tapi badan tetap lurus. Latihan kontraksi dan relaksasi. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan. Kemudian lakukan pernafasan diafragma. Minggu 35 sampai partus latihan.
Pembentukan sikap tubuh. Berabring terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks, angkat badan dan bahu, letakkan dagu diatas dada melihat kearah vulva.
Latihan kontraksi  dan relaksasi : tidur terlentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh, lakukan pernafasan secara teratur dan berirama. Tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang kerutan dahi, tegangkan otot-otot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot-otot perut, kerutkan dubur, tegangkan kedua tungkai kaki dan tahan nafas.
Latihan pernafasan : tidur terlantang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan rileks. Buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya lalu tutup mulut, latihan mengejan seperti BAB kearah bawah dan depan.
Latihan relaksasi : ada 4 posisi relaksasi yaitu: posisi terlentang kedua kaki lurus, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, berbaring miring atau posisi relaksasi sedang duduk. (Rustam Muchtar, 1998).

9.         Istirahat / Tidur
a.         Yoga
Yoga adalah olah fisik yang mengandalkan pernafasan dan pemusatan pikiran. Teknik pengaturan nafas yang dilakukan dalam yoga menimbulkan rasa relaks dan kelak sangat membantu dalam proses persalinan. Umumnya kesalahan yang sering terjadi adalah ketidakmampuan mengatur nafas saat mengedan, dengan yoga diharapkan ibu tidak kehabisan nafas saat mengedan. Selain itu gerakan yoga yang lambat juga dapat mengelola otot tubuh termasuk otot pelvic sehingga saat bersalin kelak, rasa sakit dapat dikurangi.
b.        Tidur
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/tidur yang cukup. Kurangi istirahat/tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam 8 jam dan tidur siang 1 jam. Umumnya ibu mengeluh susah tidur karena rongga dadanya terdesak perut yang membesar atau posisi tidurnya jadi tidak nyaman. Tidur yang cukup dapat membuat ibu menjadi relaks, bugar dan sehat. Solusinya saat hamil tua, tidurlah dengan menganjal kaki (dari tumit hingga betis) menggunakan bantal. Kemudian lutut hingga pangkal paha diganjal dengan satu bantal. Bagian punggung hingga pinggang juga perlu diganjal bantal. Letak bantal bisa disesuaikan. Jika ingin tidur miring kekiri, bantal ditaruh sedemikian rupa sehingga ibu nyaman tidur dengan posisi miring kekiri. Begitu juga bila ibu ingin tidur posisi kekanan.
Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring kekiri, posisi ini berguna untuk mencegah varices, sesak nafas, bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar sirkulasi darah yang penting buat pertumbuhan janin. Bila ibu sulit tidur, cobalah mendengarkan music lembut yang akan mengiringi perasaan dan pikiran menjadi lebih tenang sehingga tubuh dan perasaan jadi lebih relaks.
c.         Mendengarkan Musik
Selain menimbulkan perasaan relaks dan nyaman saat mendengarkan, ternyata alunan musiknya sendiri dapat memberikan stimulus pada perkembangan janin. Rangsangan ini diyakini dapat menjadi stimulus awal perkembangan otak janin. Jenis music yang dipilih boleh music klasik, music daerah yang memiliki alunan konstan dan menyenangkan, music rohani dan doa. Semua ini bermanfaat yang sama untuk relaksasi bagi ibu selama menjalani kehamilannya dan memberikan rangsangan pra kelahiran yang sangat baik bagi janin.
d.        Meditasi dan Berdoa
Berdoa dan meditasi merupakan relaksasi ringan yang dapat dilakukan semua ibu hamil. Manfaatnya dapat menenangkan pikiran agar terpusat pada satu hal, yaitu kesehatan janinnya. Ini akan menolong calon ibu siap secara emosi menghadapi persalinannya.
e.         Pijat
Pijat adalah terapi tradisional yang dapat mengusir kelelahan fisik, memperlancar peredaran darah dan menghilangkan ketegangan pikiran. Pemijatan yang aman dilakukan pada bagian tubuh leher, kaki dan kepala.

10.     Immunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian ).
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
Antigen
Interval
Lama Perlindungan
% perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 Tahun
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 Tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 Tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 Tahun / seumur hidup
99
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.

11.     Traveling
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas.
Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika Anda merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian dengan aman dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati – hatilah. 
Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya Anda konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda.
Mengenai kendaran apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena maka sebelum berangkat Anda perlu konsultasi dengan dokter kandungan Anda. Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah.
Perempuan hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa air putih setidaknya dua liter. Makanlah banyak camilan.

12.     Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas “Bimbingan persiapan menyusui” (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan yang berkenan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui. Pelayanan BPM terdiri dari : penyuluhan tentang : keunggulan ASI, manfaat rawat gabung, perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui, keluarga berencana.
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah, oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah : setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya, menyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula, memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui, mengikutsertakan suatu atau anggota keluarga lain yang berperan, memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
Pemeriksaan payudara yang bertujuan untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.
Pemeriksaan putting susu : untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan putting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara : sebelum dipegang periksa dulu bentuk putting susu, cubit areola disisi putting susu dengan ibu jari dan telunjuk, dengan perlahan putting susu dan areola ditarik, untuk membentuk “dot”, bila putting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk kedalam, berarti putting susu terbenam.
Massage payudara selama kehamilan tidak dianjurkan disebabkan ibu bisa mengalami kontraksi apabila ada stimulasi pada payudara, apalagi bagi ibu hamil yang mempunyai resiko mengalami ancaman keguguran atau lahir premature, sehingga perawatan payudara cukup dengan sering ibu merawat kebersihan payudara, menggunakan Brach yang bersih, putting susu selalu bersih jika putting susu kotor cukup dengan membersihkannya saat mandi, jika sulit dibersihkan lakukan pengompresan dengan kapas yang sudah diberi baby oil atau minyak kelapa bersih lalu bersihkan dengan air hangat atau mandi.
Terakhir, bersihkan payudara dan putting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi drah. Setelah itu keringkan pakai handuk (Varney’s, 2007).

13.     Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat waktu.
Ada lima komponen penting dalam rencana persalinan :
Langkah 1 : Membuat rencana persalinan. Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal dibawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut : tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan terlatih, bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut, bagaimana transportasi ke tempat persalinan, berapa banyak biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut, siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.
Langkah 2 : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan : siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?, siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
Langkah 3 : Mempersiapkan sisem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan. Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu disiapkan lebih dini dalam kehamilan, dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini : dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit), bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan, bagaimana cara mencari donor darah yang potensial.
Langkah 4 : Membuat rencana atau pola menabung. Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumalh uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Langkah 5 : Memperispkan langkah yang diperlukan untuk persalinan. Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang, seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai, dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.


14.     Memantau Kesejahteraan Janin
Untuk melakukan penilaian terhadap kesejahteraan janin dalam rahim bisa menggunakan stetoskop laenec untuk mendengarkan denyut jantung secara manual (auskultasi). Pemantauan kesejahteraan janin yang dapat dilakukan ibu hamil adalah dengan menggunakan kartu “fetalmovement” (pemantauan pergerakan janin), yaitu ibu hamil mencermati dan mencatat setiap pergerakan janin yang dirasakan.
Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, misalnya ibu hamil setaip merasakan gerakan janinn mencatat dengan tanda tally pada kartu pergerakan janin, dalam 12 jam pemantauan, contohnya dari pukul 08.00 sampai pukul 22.00. Selanjutnya keseluruhan pergerakan janin dalam kurun waktu tersebut dijumlahkan. Batas normal pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10 kali gerakan janinyang dirasakan oleh ibu hamil.

15.     Ketidak Nyamanan dan Cara Mengatasi
a.         Morning sickness (mual dan muntah)
Morning sicknees (mual dan muntah) biasanya dirasakan pada saat kehamilan dini. Disebabakan oleh respon terhadap hormon dan merupakan pengaruh fisiologis. Untuk penata laksaan khusus bisa dengan diet, namun jika vomitus uterus terjadi maka obat-obat antimetik dapat diberikan. Untuk asuhannya berikan nasihat tentang gizi, makan sedikit-seikit tapi sering, makan makanan padat sebelum bangkit dari berbaring, segera melaporkannya jika gejala vomitus menetap atau bertambah parah, serta mengingatkan pasien bahwa obat anti vomitus dapat membuatnya mengantuk (farrer, 2001) dan (admin, 2008).
b.        Mengidam
Terjadi setiap saat, disebabkan karena respon papilla pengecap pada hormon sedangkan pada sebagian wanita, mungkin untuk mendapatkan perhatian. Untuk penatalaksanaan khusus yaitu dengan nasihat dan menentramkan perasaan pasien. Berikan asuhan dengan meyakinkan ( Tanpa khotbah) bahwa diet yang baik tidak akan terpengaruh oleh makanan yang salah ( farrer,2001) dan ( admin, 2008 ).
c.         Nyeri ulu hati
Dirasakan pada bulan-bulan terakhir disebabkan karena adanya progesteron serta tekanan dari uretus. Untuk penatalaksanaan khusus biasanya dengan diet kadang-kadang pemberian antacid. Asuhahan yang dapat dilakukan dengan memberikan nasehat tentang gizi, makan sedikit-sedikit, minum susu, hindari makanan yang pedas, gorengan atau minyak, tinggikan bagian tempat tidur (Farrer, 2001) dan (Admin, 2008)
d.        Konstipasi
Terjadi pada bulan-bulan terakhir, dan disebabkan karena progesteron dan usus yang terdesak oleh rahim yang membesar, atau bisa juga dikarnakan efek dari terapi zat besi. Penatalaksanaan kusus yaitu dengan diet atau kadang-kadang dapat diberikan pencahar ringan ( dengan resef dokter) asuhan yang di berikan yaitu dengan nasihat makanan tinggi serat, buah dan sayuran eksta cairan, hindari makanan ; dan anjurka olahraga tanpa di paksa. (Farrer, 2001) dan (Admin, 2008)
e.         Hemorrhoid
Dirasakan pada bulan-bulan terakhir,dan disebabkan karrena progesteron serta adanya hambatan arus balik vena. Penata laksanaan khusus dengan diet, pemberian krim atau supositoria hemorhoid, reposisi digital, kadang opraasi jika terdapat trombosis (kolaborasi dengan dokter). Asuhan yang dapat diberikan dengan nasihat untuk mencegah konstipasi (farre, 2001) dan (admin, 2008).
f.         Vena varikosa
Terasa pada bulan-bulan pertengahan hingga terakhir. Disebabkan karena pengaruh progesteron dan venous yang terhalang, atau peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamailan serta adanya perubahan elaastis pembuluh darah yangbmenyebabkan dinding vena menonjol. Atau juga diakhir kehamilan dikarenakan tekanan kepala janinpada vera daerah panggul. Penatalaksanaan khusus dengan menggunakan stocking elastis. Adapun asuhannya dengan memberikan nasihat untuk menghindari berdiri atau duduk telalu lama, meninggikan tungkai jika sedang beristirahat atau berbaring, menganjurkan penggunaan stocking elastis tapi hindari penggunaan pakaian terlalu ketat setinggi lutut yang akan menurunkan sirkulasi darah ke kaki, olahraga secara rutin. Dan pada saat duduk jangan menyolangkan kaki karena akan menurunkan sirkulasi  darah ke kaki (farrer, 2011) dan (admin, 2008).
g.        Gejala pingsan
Umum dirasakan pada kehamilan dini dan lanjut. Disebabkan karena vasodilatasi hipotensi atau hemodilusi. Yang harus dilakukan adalah dengan menetramkan perasaan pasien, kadang dapat diberikan suplemen zat besi, berbaring jika terasa pening dan singkirkan sebab-sebab yang serius, seperti kelainanan jantung ore eklamsia hipoglekimia, anemia. Asuhan yang dapat dibeikan dengan nasihat untuk menghindari situsi yang membuat keadaan ini bertambah parah (misalnya pasans), menjelaskan penyebabnya, menghindari interval waktu makan yang terlalu lama, menghindari pemakaian pakaian yang terlalu ketat (farrer,2001) dan (admin, 2008).
h.        Insomnia
Dirasakan ketika kehamilan dini dan lanjut. Karena tekanan pada kandung kemih, pruritis, kekhawatiran, geraka janin yang sering menendeang, kram, heartburn. Yang harus dilakikan adalah penyelidikan dan penanganan penyebab kadang-kadanag diperlukan preparat sedativ, dan minum susu sebelum tidur dapat membantu. Mengikatkan kembali nasihat nasihat yang diberikan dokter, memastika bahwa cara-cara sederhana untuk menanggulangi insomnia sperti mengubah suhu dan suasana kamar mejadi lebih sehuj dengan mengurangi kegaduhan. Sebaiknya tidur miring ke sebelah kiri atau kana dan beri ganjalan pada kaki, serta mandilah denagn air hangat sebelum tidur yang akan enjadikan ibu lebih santai dan mengantuk, dan merujukkan pasien kepada petugas psikolog jika diperlukan (farrer,2001) dan (admin, 2008)
i.          Kram otot betis
Umum dirasakan saat kehamilan lanjut. Untuk penyebab tidak jelas, bisa dikarenakan iskemia transient setempat, kebutuhan akann kalsium (kadarnya rendah dalam tubu) atau perubahan sirkulasi darah, tekanan pada syaraf di kaki. Kalsium dan vitamin kadang-kadang diperlukan, khasiat untuk jangan menggunakan sembarang obat tanpa seijin dokter, perbanyak makan yang emngandung kalsium, menaikan kaki ke atas, pengobatan simtomatik dengan kompres air hangat, masase jari ke atas (farre, 2001) dan (admin, 2008)
j.          Buang air kecil yang sering
Keluhan dapat dirasakn pada saat kehamilan dini, keudian keamilan lanjut. Disebabkan karena pogesteron dan tekakanan kandung kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga panggul yang harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan infeksi.  Berikan nasihat untuk mengurangi minum stetlah makan malam atau minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari mium yang mengandung kafein, jangan mengurangi  kebutuhan air minum (minimal 8 gelas per hari) perbanyak disiang hari, dan lakukan senam kegel (farrer, 2001) dan (admin, 2008).


k.        Stress inkontinensia
Terasa pada bulan-bulan terakhir dan disebabkan karena progesteron dan adanya tekanan. Bisa diatasi dengan fisioterapi seperti peninjauan kembali setelah melahirkan. Berikan nasihat untuk melakukan latihan dasar panggul, perhatikan juga hygiene dan penggunaan tampon pelindung serta perawatan kulit jika dipelukan (farrer,2001) dan (admin, 2008).
l.          Nyeri punggung
Umum dirasakan ketika kehamilan lanjut. Di sebabkan oleh progesteron dan relaksin (yang melunakan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Yang harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab yang serius, fisioterapi, pemanasan pada bagian yang sakit, analgesia, dan istirahat. Berikan nasihat untuk memperhatikan postur tubuh ( jangan terlalu sering membungkuk dan berdiri serta berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak, menggunakan sepatu bertumit rendah, hindari mengangkat benda yang berat. Memberitahukan cara-cara untuk mengistirahatkan otot-otot punggung, menjelaskan keuntungan untuk menggunakan korset khusus bagi ibu hamil, tidur pada kasur tipis yang dibawahnya ditaruh papan, jika diperlukan (atau yang nyaman).
m.      Bengkak pada kaki
Dikarenakan adanya perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. Yang harus dilakukan adalah dengan segera berkonsultasi dengan dokter jika bengkak yang dialami pada kelopak mata, wajah dan jari yang disertai dengan tekanan darah tinggi, sakit kepala, pandangan kabur (tanda preeklamsia). Kurangi asupan makan yang mengandung garam, hindari duduk dengan kaki bersilang, gunakan bangku kecil untuk menompang kaki ketika duduk, memutar pergelangan kaki juga perlu dilakukan.

n.        Sesak nafas
Terasa pada saat usia kehamilan lanjut (33-36 minggu). Disebabkan oleh pembesaran rahim yang menekankan daerah dada. Dapat diatasi dengan senam hamil (latihan pernafasan), pegang kedua tangan diatas kepala yang akan memberi ruang bernafas yang lebih luas.
o.        Mudah lelah
Umum dirasakan setiap saat dan disebabkan karena perubahan emosional maupun fisik. Yang harus dilakukan adalah dengan mencari waktu untuk beristirahat, jika merasa lelah pada siang hari maka segera tidurlah, hindari tugas rumah tangga yang terlalu berat, cukup mengkonsumsi kalori, zat besi dan asam folat.

16.     Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antennal pertama. Kunjungan antenatal minimal empat kali selama kehamilan (1x trimester pertama, 1x trimester kedua, 2x trimester ketiga). Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kehamilan, dan kegawat daruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya:
a.         Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
b.        Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
c.         Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap mg.
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
a.         Riwayat kehamilan sekarang
1)        Gerakan janin
2)        Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
3)        Keluhan-keluhan lazim alam kehamilan
4)        Kekhawatiran-kekhawatiran lain

b.        Pemeriksaan fisik
1)        Berat badan
2)        Tekanan darah
3)        Pemeriksaan ekstremitas bawah (oedema, refleks tendon, varicosities dan tanda human)
4)        Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 minggu dengan palpasi, setelah 22 minggu dengan pita ukuran)
5)        Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak (setelah 36 minggu)
6)        Djj (setelah 18 minggu)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi preeklampsi. Penenlitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi pundus.
c.         Pemeriksaan laboratorium
Protein urin. Hasil penelitian menunjukan bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.
d.        Pemeriksaan panggul
1)        Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester 3 jika panggul perlu dievalasi kembali
2)        Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ibu memiliki tanda-tanda kurang bulan

17.     Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari asal hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak.
a.         Pekerjaan rumah tangga
1)        Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan
2)        Bekerjalah sesuai kemampuan
3)        Makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan
b.        Wanita pekerja di luar rumah
1)        Wanita hamil boleh bekerja, tapi jangan terlalu berat
2)        Istirahatlah sebanyak mungkin
3)        Menurut UU perburuhan, wanita hamil berhak mendapat cuti hamil selama 3 bulan, yaitu 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah bersalin
4)        Selama hamil perhatikan hal-hal yang dapat membahayakan kandungan dan segera memeriksakan diri
5)        Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, berutahukan tanda-tanda permulaan persalinan

18.     Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
a.         Perdarahan vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, molahidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak/sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta).
b.        Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
c.         Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang.


d.        Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
e.         Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan tanda, anemia, gagal jantung, preeklampsia.
f.         Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih muda terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Dari penjelasan diatas bahwa, Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
Personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan fisik pada ibu hamil yang harus terpenuhi. Yang meliputi personal hygiene pada ibu hamil dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah body image, praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan, kebiasaan dan kondisi fisik. Sedangkan dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah dampak fisik dan psikososial.
Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Dan asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh obu hamil sangat berpengaruh pada keadaan janin yang berada didalam perut sang ibu.

B.       Saran
Agar pembaca dapat mengetahui tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, III (oksigen, nutrisi, personal hygiene dll). Pembaca juga dapat terinspirasi untuk meneliti dari sumber-sumber pemanfaatan yang lain yang dibutuhkan oleh ibu dan bayinya.



DAFTAR PUSTAKA

Martini, Fairus dan Prasetyowati. 2004. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Dian Rakyat
Christianasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta. Nuha Medika.
I Dewa Nyoman Supariyasa, dkk. 2002. Penelitian Status Gizi. Jakarta : ECG
Yulaicha, Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta : EGC


Comments