JENIS OBAT DAN KEGUNAANNYA



ALUDONNA

ALUDONNA tablet diformulasikan untuk :
·         Mengurangi gejala nyeri
·         kelebihan asam lambung, misalnya penderita tukak lambung.
·         ALUDONNA   tablet   berisi   campuran    magnesium   karbonat presipitat, aluminium hidroksida dan kalsium karbonat dengan perbandingan sedemikian hingga dengan cepat menghilangkan rasa nyeri arena daya menetralkah yang cepat terhadap kelebihan asam.
·         Amilase (Diastase) meningkatkan pencernaan karbohidrat hingga meniadakan pembentukan gas yang berlebihan. Suatu antihistamin yang poten klorfeniramine bekerja terhadap kemungkinan kelebihan asam yang disebabkan histamin. Sedikit kolein ditambahkan untuk meniadakan sedikit depresi yang biasa disebabkan oleh antihistamin. Skopolamina hydrobromida menolong ketegangan mental yang biasa   menyertai    gejala   tukak    lambung   dan    mengurangi hipermotilitas yang disebabkan oleh ketegangan saraf.

ALUDONNA tablet diproses melalui teknik mikronisasi, hingga larut dalam mulut dengan atau tanpa dikunyah meninggalkan rasa manis dan sangat menyenangkan.

ISI :
Tiap Tablet Berisi :
Magnesium Karbonat ko-presipitat & Aluminium Hidroksida 250mg
Kalsium Karbonat presipitat 50 mg
Kofeina 7,5 mg
Diastase 7,5 mg
Klorfeniramina Maleat 50 mg
Skopolamina hydrobromida 0,05 mg

INDIKASI :
Pengobatan simptomatis dan penyembuhaii gastric dan duodenum ulcers, gastritis, heartburn, teriaiu banyak asam lambung dsb.

DOSIS :
1  - 2 tablet dikunyah atau ditelan  1 jam sesudah makan dan sebelum tidur atau menurut petunjuk dokler.

Kontra indikasi :
ALUDONNA tidak bolch diberikan pada pasien penderita glaucoma atau diduga menderita glaucoma, pasien penderita kelemahan atau gangguan fungsi ginjal jangan diberikan pada penderita hipertensi.

Pemigatan dan perhatian :
Magnesium hydroksida dan garam magnesium lainnya pada penderita dengan kelainan ginjal dapat menyebabkan depresi susunan saraf pusat dan juga gejala-gejala lain oleh hypermagnesemia.
Tidak dianjurkan untuk digunakan terus menerus (lebih dari 2 minggu) kecuali atas petunjuk dokter. karena dapat menimbuikan ketergantungan fungsi lambung.Jangan digunakan Bersama dengan  cimetidine, karena  dapat mernpengaruhi absorpsi obat ini.

Kemasan/No. Registrasi :
Kotak berisi 160 tablet dalam 20 strip @ S's/D.7812130
Kotak berisi 100 tablet dalam 10 blister @ 10V
DKL 8520601S10A2
Pot berisi 1000 tablel/DKL 8320601810A1
LANADEXON Deksametason




Indikasi:
Anti inflamasi, rematik dan alergi, cerebral adema yang disebabkan oleh karena anoksia atau malignansi, asma bronkial.

Kontra Indikasi:
Penderita Okuler herpes simplex, Peptic ulcer, Osteoporosis, Psikosis/Psikoneurotis berat.

Komposisi:
Tiap kaplet mengandung Deksametason.................................0,5 mg

Farmakologi:
LANADEXON merupakan glukokortikoid yang potensial dan efektivitasnya kira-kira 30 kali hidrokortison. Deksametason efektif untuk pemakaian oral karena absorpsinya baik dalam saluran pencernaan. Waktu paruhnya dalam plasma adalah +/- 190 menit. Pengikatan Deksametason dengan protein plasma adalah kurang bila dibandingkan dengan kebanyakan kartikosteroid lainnya.

Dosis:
Oral: sehari 1 - 3 kaplet.
Atau menurut petunjuk dokter.

Efek Samping:
Peningkatan rangsangan getah bening, berkeringat, sakit kepala, luka yang tidak sembuh-sembuh, gangguan siklus haid, dan mempengaruhi pertumbuhan anak.

Peringatan dan Perhatian:
-          Harus diberikan secara hati-hati pada penderita jantung, diabetes militus, kerusakan ginjal kronis, dan penderita usia lanjut.
-          Menekan gejala khusus penyakit infeksi.
-          Menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit menular dan penghentian pengobatan harus bertahap bila dipakai jangka panjang.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 15 - 30 derajat Celcius, di tempat kering dan terlindung dari cahaya.


















Amikasin




Obat bentuk dan komposisi
Solusi untuk injeksi. Salah satu dari 2 ml ampul mengandung: 100 mg sulfat amikasin (50 mg / ml) setara dengan 100 mg amikasin; 250 mg sulfat amikasin (125 mg / ml) setara dengan 250 mg amikasin; atau 500 mg sulfat amikasin (250 mg / ml) setara dengan 500 mg amikasin.

Indikasi
Amikasin diindikasikan untuk pengobatan infeksi dari: sistem saraf pusat, sistem urogenital, dan usus saluran empedu, kulit dan jaringan subkutan, infeksi intraabdominal, pneumonia, yang disebabkan oleh mikroorganisme Gram-negatif, infeksi sekunder setelah pembakaran, septikemia bakteri, infeksi pada tulang dan sendi (yang disebabkan oleh mikroorganisme sensitif terhadap amikasin).

Dosis dan administrasi
Pada orang dewasa dan anak-anak dengan fungsi ginjal normal, amikasin diberikan intramuskular sebagai bolus intravena atau dengan infus intravena lambat dalam dosis 5 mg / kg berat badan diberikan setiap 8 jam atau 7,5 mg / kg berat badan setiap 12 jam untuk jangka waktu 7 sampai 10 hari. Sebelum infus amikasin 500 mg dilarutkan dalam 200 mg garam atau solusi yang sesuai lainnya.. Durasi infus adalah 30 sampai 60 menit. Dosis harian maksimum tidak boleh melebihi 15 mg / kg berat badan, dan dosis total untuk satu program pengobatan harus dibawah 15 g. Dalam dan prematur lahir bayi baru lahir, dosis awal tunggal amikasin adalah 10 mg / kg berat badan. Setelah dosis perawatan ini terus dengan dosis 7,5 mg / kg berat badan diberikan setiap 12 jam selama hari-hari berikutnya 7 sampai 10. Amikasin dapat digunakan dalam dosis tunggal harian 1 g intramuskuler atau 15 mg / kg berat badan intravena. Pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu, dosis harus dikurangi dan amikasin diinjeksikan pada interval yang lebih panjang untuk menghindari penumpukan mungkin. Dalam kasus ini, dosis harus ditentukan berdasarkan bersihan kreatinin dan kadar serum kreatinin.

Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap antibiotik aminoglikosida, kehamilan dan menyusui.

Khusus peringatan dan tindakan pencegahan
Dalam konsentrasi plasma tinggi obat ada peningkatan risiko dan ginjal keracunan ototoxicity, karena dimana pemantauan konsentrasi plasma ambil ini disarankan amikasin harus diresepkan dengan hati-hati meningkat pada pasien yang menderita parkinson, penyakit pada saraf pendengaran, gravis gravis, insufisiensi ginjal dan hati berat. Dalam kasus pengobatan jangka panjang, pemeriksaan rutin dari negara pendengaran dan kreatinin clearance disarankan. pengobatan harus dihentikan pada kasus kehilangan pendengaran dari suara frekuensi tinggi.

Interaksi obat
Bersamaan administrasi dari amikasin dengan myorelaxants menyebabkan potensiasi efek mereka dan ada kemungkinan penghentian pernafasan. Kombinasi dengan antibiotik aminoglikosida lain harus dihindari karena augmentasi ototoxic dan efek nefrotoksik mereka. Bersamaan administrasi dari amikasin dengan diuretik bertindak cepat meningkatkan risiko ototoxicity pada pasien dengan gagal ginjal. Kombinasi dengan cefalosporins atau polymixins meningkatkan risiko nefrotoksisitas.

Merugikan reaksi
Setelah pengobatan lama dengan amikasin pada efek samping yang paling umum adalah nefrotoksisitas dan ototoxicity tersebut. Manifestasi dari ototoxicity perubahan beracun vestibular (dalam keseimbangan) dan perubahan beracun koklea (kehilangan pendengaran yang berkaitan dengan sensasi untuk tekanan dan kebisingan di telinga dan penurunan persepsi suara frekuensi tinggi). Setelah pemberian bersamaan amikasin dan obat nefrotoksik lainnya gagal ginjal dapat dikembangkan. Relatif jarang dampak negatif berikut dapat dilihat: reaksi alergi, mual, muntah, stomatitis, perubahan darah, depresi respirasi, dan otot pareses.

Farmakologi mekanisme
Amikasin adalah antibiotik semisintetik dari kelompok aminoglikosida. Ini memiliki spektrum antimikroba luas, tetapi aktivitas terbesar adalah terhadap bakteri Gram-negatif (E. coli, Proteus, Klebsiella) dll Obat ini juga aktif terhadap beberapa strain staphylococcus (Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus). Amikasin memiliki tindakan bakterisida yang disebabkan oleh inhibisi sintesis protein dalam sel-sel dari mikroorganisme. Ini menghasilkan kesalahan dalam membaca kode genetik selama proses terjemahan dan mengganggu pemesanan asam amina dalam rantai lambung dan menyebabkan produksi "protein tidak berguna". Kehadiran asam-hidroksibutirat sisa di amikasin's molekul membuat obat ini tidak sensitif terhadap enzim, diproduksi oleh Pseudomonas dan enterobacteria, resisten terhadap aminoglikosida lain.










METFORMIN




Indikasi:
-          Pengobatan penderita diabetes yang baru terdiagnosis setelah dewasa, dengan atau tanpa kelebihan berat badan dan bila diet tidak berhasil.
-          Sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak responsif therhadap terapi tunggal sulfonilurea baik primer ataupun sekunder.
-          Sebagai obat pembantu untuk mengurangi dosis insulin apabila dibutuhkan.

Kontra Indikasi:
Penderita kardiovaskular, gagal ginjal, gagal hati, dehidrasi dan peminum alkohol, koma diabetik, ketoasidosis, infark miokardial, keadaan penyakit kronik akut yang berkaitan dengan hipoksia jaringan, keadaan yang berhubungan dengan asidosis laktat seprti syok, insufisiensi pulmonar, riwayat asidosis laktat.

Komposisi:
METFORMIN 500
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Metformin HCL ....................................... 500 mg
METFORMIN 850
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Metformin HCL ....................................... 850 mg

Farmakologi:
Metformin adalah zat antihiperglikemik oral golongan biguanid untuk penderita diabetes militus tanpa ketergantungan terhadap insulin. Mekanisme kerja metformin yang tepat tidak jelas, walaupun demikian metformin dapat memperbaiki sensitivitas hepatik dan periferal terhadap insulin tanpa menstimulasi sekresi insulin serta menurunkan absorpsi glukosa dari saluran lambung-usus. Metformin hanya mengurangi kadar glukosa darah dalam keadaan hiperglikemia serta tidak menyebabkan hipoglikemia bila diberikan sebagai obat tunggal. Metformin tidak menyebabkan pertambahan berat badan bahkan cendrung dapat menyebabkan kehilangan berat badan.

Dosis:
Metformin harus diberikan bersama dengan makanan atau sesudah makan dalam dosis yang terbagi.
Tablet 500 mg
Dosis: 3 x sehari 1 tablet
Tablet 850 mg
Dosis awal: 1 x sehari 1 tablet (pagi)
Dosis pemeliharaan: 2 x sehari 1 tablet (pagi dan malam)

Catatan:
-          Dalam pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin, kadar gula darah harus diperiksa, mengingat kemungkinan timbulnya hipoglikimea.
-          Dosis harus diperbesar secara perlahan-lahan, satu tablet 500 mg 3 kali sehari atau satu tablet 850 mg 2 kali sehari seringkali cukup untuk mengendalikan penyakit diabetes. Hal ini dapat dicapai dalam beberapa hari, tetapi tidak jarang efek ini baru dicapainya dalam waktu dua minggu. Apabila efek yang diinginkan tidak dicapai, dosis dapat dinaikkan secara berhati-hati sampai maksimum 3 g sehari. Bila diperlukan tablet 850 mg dapat diberikan 3 kali sehari. Bila gejala diabetes telah dapat dikontrol, ada kemungkinan dosis dapat diturunkan.
-          Apabila dikombinasikan dengan pengobatan sulfonilurea yang hasilnya kurang memadai, mula-mula diberikan satu tablet 500 mg, kemudian dosis metformin dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh kontrol maksimal. Seringkali dosis sulfonilurea dapat dilanjutkan dengan metformin sebagai obat tunggal.
-          Apabila diberikan bersama dengan insulin dapat diikuti petunjuk ini:
a.       Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, mula-mula diberikan 1 tablet metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-angsur (4 unit setiap 2 - 4 hari).
b.      Pemakaian tablet dapat ditambah setiap interval mingguan.
c.       Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian metformin adakalanya menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien demikian harus diamati dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah pemberian metformin, sesudah itu dapat diikuti petunjuk yang diberikan pada (a) di atas.

Dosis percobaan tunggal:
Penentuan kadar gula darah setelah pemberian suatu dosis percobaan tidak memberikan petunjuk apakah seorang penderita diabetes akan memberikan respon terhadap metformin. Efek maksimum mungkin baru diperoleh setelah pasien menerima pengobatan metformin berminggu-minggu dan oleh karena itu dosis percobaan tunggal tidak dapat digunakan untuk penilaian.

Efek Samping:
Efek samping bersifat reversible pada saluran cerna termasuk anoreksia, gangguan perut, mual, muntah, rasa logam pada mulut dan diare.
Dapat menyebabkan asidosis laktat tetapi kematian akibat insiden ini lebih rendah 10 - 15 kali dari fenformin dan lebih rendah dari kasus hipoglikemia yang disebabkan oleh glibenklamid/sulfonilurea. Kasus asidosis laktat dapat dibati dengan natrium bikorbonat. Kasus individual dengan metformin adalah anemia megaloblastik, pneumonitis, vaskulitis.

Peringatan dan Perhatian:
-          Keadaan yang memicu hipoksia dan akumulasi laktat dapat menyebabkan terjadinya asidosis laktat yang berbahaya, maka metformin tidak boleh diberikan pada penderita penyakin kardiovaskuler, gagal ginjal, gagal hati, dehidrasi dan peminum alkohol.
-          Terapi metformin jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan absorpsi vitamin B12 dan asam folat di saluran cerna, oleh karena itu perlu diperiksa kadar vitamin B12 dalam serumnya tiap tahun.
-          Meskipun metformin tidak menimbulkan efek samping embrionik pada wanita hamil yang mengalami diabetes, insulin lebih baik daripada zat antihiperglikemik oral untuk mengontrol hiperglikemia pada kehamilan.
-          Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita menyusui.
-          Kemungkinan terjadinya interaksi antara metformin dan antikoagulan tertentu, dalam hal ini mungkin diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan.
-          Perlu hati-hati untuk orang-orang lanjut usia, infeksi serius dan dalam keadaan trauma.

Interaksi Obat:
-          Acarbose penghambat alpha-glukosidase mengurangi bioavailabilitas metformin dan mengurangi konsentrasi puncak plasma metformin rata-rata, tetapi waktu untuk mencapai konsentrasi puncak tersebut tidak berubah.
-          Getah guar dapat mengurangi kecepatan absorpsi metformin dan mengurangi konsentrasi metformin dalam darah.
-          Simetidin menghambat sekresi metformin pada tubular ginjal secara kompetitif dan meningkatkan daerah di bawah kurva konsentrasi plasma metformin terhadap waktu serta mengurangi ekskresi ginjal metformin.
-          Antikoagulan oral phenprocoumon menambah eliminasi obat ini, meningkatkan aliran darah hati dan ekstraksi hati sebagai efek metformin pada aktivitas enzim mikrosomal.
ATROPIN

Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia
:
Sinonim : Atropine sulfate; a-(Hydroxymethyl)benzeneacetic acid 8-mehtyl-8-azabicyclo(3.2.1)oct-3-yl ester tropine topate, d,l- hyosciamine. C17H23NO3•1/2H2O4S
- Sifat Fisikokimia
:
Serbuk kristal putih atau kristal putih seperti jarum. Larut dalam air (2500 mg/mL), alkohol (200 mg/mL) pada suhu 25 0 C, gliserol (400 mg/mL) atau metanol . Dalam perdagangan injeksi atropine berada dalam bentuk larutan steril dalam pelarut water for injection atau larutan Na Cl 0,9 %.
- Keterangan
:
Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin adalah antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae.
  Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler   Nama Dagang

  Indikasi
          Meringankan  gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan  spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi;   mengembalikan  bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ; cardiopulmonary resucitation.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
          Premedikasi, injeksi intra vena 300 – 600 mcg , segera sebelum induksi anestesia, anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Pemberian injeksi subcutan atau intramuscular  300 – 600 mcg 30 – 60 menit sebelum induksi; anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Intra-operative bradicardia , pemberian injeksi intravena, 300 – 600 mcg (dosis yang lebih besar pada kondisi emergensi); anak-anak (unlicensed indication) 1- 12 tahun 10 -20 mcg/kg Untuk mengendalikan efek muskarinic pada penggunaan neostigmin dalam melawan penghambatan neuromuskular kompetitif , pemberian injeksi intravena 0,6 – 1,2 mg ; anak-anak dibawah 12 tahun (tetapi jarang digunakan) 20 mcg/kg (maksimal 600 mcg) dengan neostigmin 50 mcg/kg.
Farmakologi
          Farmakodinamik/Farmakokinetik
          Aksi onset : IV : cepat
          Absorpsi :  Lengkap
          Distribusi : Terdistribusi secara luas dalam badan , menembus plasenta; masuk dalam air susu ; menembus sawar darah otak.
          Metabolisme : hepatik
          T½ eliminasi (half-life elimination) :  2-3 jam
          Ekskresi : urin (30% hingga 50% dalam bentuk obat yang tidak berubah dan metabolitnya)
Stabilitas Penyimpanan
          Atropin sulfat secara lambat dipengaruhi oleh cahaya. Simpan injeksi pada suhu ruang yang terkontrol  pada suhu 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F); hindari dari  suhu dingin dan  lindungi dari cahaya. Jika dicampur pada syringe yang sama pada suhu kamar, injeksi atropin sulfat dilaporkan secara fisik kompatibel sedikitnya selama 15 menit dengan injeksi berikut : chlorpromazine hydrochloride, cimetidine hydrochloride, dimenhydrinate, diphenhydramine hydrochloride, droperidol, fentanyl citrate, glycopyrrolate, hydroxyzine hydrochloride, hydroxyzine hydrochloride dengan meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride dengan promethazine hydrochloride, morphine supfate,opium alkaloid hydrochloride, pentazocine lactate, pentobarbital sodium, prochlorperazineedisylate, promazine hydrochloride, promethazine hydrochloride, propiomazine hydrochloride atau scopolamine hydrobromide. Kompatibilitas dengan larutan injeksi lain tergantung dari beberapa faktor seperti konsentrasi obat, pH akhir larutan dan temperatur.Atreopine sulfate injeksi dilaporkan secara fisik incompatible dengan norepinephrine bitartrate, sodium bicarbonate dan metaraminol bitartrate. Kerusakan atau endapan terjadi dalam 15 menit jika atropine sulfate dicampur dengan larutan methohexital sodium.
Kontraindikasi
          Antimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma ( glaukoma sudut sempit), myasthenia gravis ( tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek samping muskarinik dari antikolinesterase), paralytic ileus, pyloric stenosis, pembesaran prostat.
Efek Samping
          Efek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient (sementara) bradycardia ( diikuti  dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia), penurunan sekret bronkial, retensi urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi , fotophobia, mulut kering; kulit kering dan kemerahan. Efek samping yang terjadi kadang-kadang : kebingungan (biasanya pada usia lanjut) , mual, muntah dan pusing.
Interaksi
          - Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek/toksisitas : Antihistamin, fenotiazin, TCAs dan obat lain dengan aktivitas antikolinergik dapat meningkatkan efek antikolinergik dari atropin  jika digunakan secara bersamaan. Amine sympathomimetic dapat menyebabkan tachyrrhytmias; hindari penggunaan secara bersamaan. Menurunkan efek: Efek antagonis  terjadi dengan  obat  phenothiazine.Efek levodopa dapat diturunkan(data klinik tervalidasi terbatas).Obat-obat dengan mekanisme cholinergic(metochlopramide, cisapride, bethanecol) menurunkan efek antikolinergik atropin.
          - Dengan Makanan : -
Pengaruh
          - Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : C Penggunaan obat pada ibu hamil tidak diketahui apakah membahayakan, produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati). Atropin dapat menembus plasenta manusia.
          - Terhadap Ibu Menyusui : Obat terdapat  pada air susu  dalam  jumlah sedikit,  produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati) AAP rates compatible.
          - Terhadap Anak-anak : Digunakan dengan peringatan (hati-hati) pada anak-anak.
          - Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
          Heart rate, tekanan darah, pulsa, status mental; monitor jantung.
Bentuk Sediaan
          Injeksi.
Peringatan
          Antimuskarinik harus digunakan dengan hati-hati pada Down ’s Syndrom, pada anak-anak dan pada orang tua; digunakan secara hati-hati pula pada penderita refluks gastroesofageal, diare, ulcerative colitis, infark miokardiak akut,  hipertensi, kondisi yang ditandai dengan takikardi (termasuk hipertiroidism,insufisisiensi jantung, bedah jatung), pyrexia, hamil dan menyusui.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
          -
Informasi Pasien
          -
Mekanisme Aksi
          Menghambat aksi asetilkolin pada bagian parasimpatik otot halus,  kelenjar sekresi  dan SSP, meningkatkan output jantung, mengeringkan sekresi, mengantagonis histamin dan serotonin.
Monitoring Penggunaan Obat
          Denyut jantung, tekanan darah, pulsa, status mental; pemberian  secara intravena diperlukan monitor jantung
Daftar Pustaka
          BNF 50
          AHFS Drug Information 2005
          IONI 2000
          Drug Fact & Comparisons  2003
          Drug Information Handboo


Comments

  1. How to find the zenodds casino in Japan with - CasinoInjapan 11bet 11bet ミスティーノ ミスティーノ matchpoint matchpoint 제왕카지노 제왕카지노 카지노 카지노 716 Aji (지뜼렜마블) - FBCasino

    ReplyDelete

Post a Comment